Dia pun tersenyum dan agaknya memahami juga h*sratku. “Ahh.. kamu manja deh,” katanya, dengan cekatan tangannya yang mulus dan lentik itu pun mencopot sabuk di pinggangku kemudian melucuti celanaku. Wah dia kelihatannya agak n*fsu juga melihat tubuhku ketika hanya ber-**, terlihat “adik”-ku m*nis tersembul dengan gagahnya di dalam sarangnya.